Rute Bekas Rel Kereta Api Makassar, Jembatan Rel Kereta Api di Palleko Polombangkeng Utara Takalar
Rute Bekas Rel Kereta Api Makassar, Jembatan Rel Kereta Api di Palleko Polombangkeng Utara Takalar – Takalar Tidak Lama lagi di Sulsel akan beroperasi Kareta Api Trans Sulawesi Tahap Pertama dari maros ke barru. Tapi tahukah kita bahwa jauh sebelumnya, kereta api sempat eksis selama 8 tahun lamanya pada masa pemerintahan Hindia Belanda. Di artikel ini merupakan salah satu saksi sejarah kereta api Makassar – Takalar sejauh 47 KM. yaitu sebuah jembatan kereta api di batas gowa takalar, kini jembatan ini sudah beralih fungsi menjadi jembatan air atau aquaduk. Latar belakang kehadiran transportasi kereta api rute Makassar – Takalar sesungguhnya bagian dari upaya pemerintahan Hindia – Belanda untuk mengonektifitaskan atau menghubungkan semua wilayah Sulawesi. Rencana awal untuk membangun rel kereta api dimulai pada rute Makassar menuju Manado dan adapun yang dipercayakan sebagai “kontraktor” untuk membangun rel kereta api tujuan Makassar menuju Manado adalah Staatstramweg op Celebes. Rute awal yang rencananya akan dibangun adalah Makassar menuju Maros.
Namun pada perkembangan selanjutnya,
terjadi perubahan rute menjadi Makassar menuju Takalar disebabkan keadaan
ekonomi dan politik saat itu. Perubahan rute tersebut setidaknya memiliki dua
alasan yang fundamental: Pertama, daerah Takalar dan termasuk Gowa dikenal
sebagai salah satu daerah yang menghasilkan komoditi yang laku di pasaran saat
itu yakni :kopra (kelapa), gula (tebu), dan beras.
Bentangan rel kereta api dari MakassarTakalar
sejauh 47 Km dengan lebar sepur 1067 Mm. Rute awal kereta ini secara resmi
mulai dioperasikan pada tanggal 1 Juli 1923. Sebelum pembangunan rel kereta dan
pelabuhan tersebut, telah dilakukan berbagai kajian dan studi kelayakan. Kajian
tersebut kemudian dituangkan dalam bentuk semacam buku panduan. Di dalam buku
tersebut terdapat satu bagian yang berjudul Waar Oceaan en Rail Elkaar
Ontmoeten (di mana laut dan rel bertemu). Di dalam bagian tersebut tercantum 31
rencana pembangunan jalur kereta api Makassar – Manado. Upaya untuk menunjang
kehadiran pelabuhan laut tersebut, hal ini dapat dihubungkan dengan mobilisasi
komoditi secara besar-besaran dari daerah pedalaman yang kemudian diangkut
dengan kereta api, muatan kereta api itulah terkoneksi dengan pelabuhan. Jalur
kereta api Makassar-Takalar ini dioperasikan oleh pemerintah. Tercatat ada 7
buah lokomotif yang pernah dioperasikan di jalur ini. Semua lokomotif tersebut
buatan pabrik Cockerill, tipe Cn2, dengan nomer seri 24, 27, 31, 33, 36, 43, 44.
Adapun nomer seri pabriknya adalah 1842, 1845, 1850, 1852, 1855, 1863, dan
1864. Semua lokomotif tersebut awalnya beroperasi di Jawa, terutama untuk
proyek Solo Valley Waterwerken. Pada tahun 1930, proposal untuk menghentikan
kegiatan STC di Sulawesi benar-benar muncul. SS berpandangan jika jalur ini
terus diaktifkan malah akan menimbulkan kerugian yang lebih banyak lagi.
Akhirnya, pada pertengahan tahun 1930 jalur kereta api Makasar-Takalar resmi
ditutup.[jw]

Tidak ada komentar: