Top Ad unit 728 × 90

fffffff

Melihat Budaya Bali Asli di Desa Adat Penglipuran Bangli Bali

Melihat Budaya Bali Asli di Desa Adat Penglipuran Bangli Bali - Bali adalah surganya wisata di dunia, orang orang asing dari berbagai negara sudah mengenal Pulau Dewata ini. Di Bali Ada berbagai wisata yang bisa ditemui, antara lain wisata pantai, wisata alam, wisata budaya, wisata atraksi dan wisata lainnya.

Meski Bali Mati suri selama 2 5 tahun akibat deraan pandemi covid, namun saat ini (April 2022) Pariwisata Bali sudah mulai bangkit kembali, para wisatawan baik turis mancanegara maupun turis lokal sudah mulai berdatangan, pariwisata bali sudah mulai bangkit.

Nah Kami akan mereview salah satu destinsi wisata terbaik di bali saat ini, terutam nuat anda yang ingin melihat kampung bali tradisonal yang sesungguhnya.

Tahukah Anda, ada tiga desa yang dinobatkan sebagai desa terbersih di dunia? Nah, Desa Penglipuran Bali adalah satu di antaranya. Berkat kebersihan dan kerapiannya, desa wisata yang terletak di Bangli ini juga berhasil menyabet beberapa penghargaan diantaranya Kalpataru, ISTA (Indonesia Sustainable Tourism Award) pada tahun 2017, dan yang terbaru, destinasi ini masuk dalam Sustainable Destinations Top 100 versi Green Destinations Foundation. Saat memasuki desa ini, Anda sudah akan disambut dengan deretan tanaman hijau. Semakin Anda masuk ke area desa, udara dan pemandangan akan semakin terasa sejuk dan asri dengan pemandangan pagar tanaman  yang menghiasi seluruh area desa. Sobat Pesona, ketika kamu mengelilingi desa ini, dilarang menggunakan kendaraan bermotor, ya! Hal ini dilakukan untuk menjaga lingkungan Desa Penglipuran agar bebas dari polusi. Nah, Anda bisa mengeksplorasi keunikan Desa Penglipuran dengan berjalan kaki, ya. Selain itu, Anda juga dilarang membuang sampah sembarangan. Di Desa Penglipuran, sudah disediakan tempat sampah setiap 30 meter. Jadi, nggak ada lagi alasan untuk nggak tertib membuang sampah ya. Sebagai desa adat yang masih menjunjung tinggi nilai-nilai luhur nenek moyang, tata ruang Desa Penglipuran pun mengusung patokan adat yang sudah turun temurun.  Ya, desa ini dibangun dengan Konsep Tri Mandala, di mana tata ruang desa dibagi menjadi tiga wilayah yakni Utama Mandala, Madya Mandala, dan Nista Mandala.

Pembagian wilayah tersebut diurutkan dari wilayah paling utara hingga paling selatan. Di wilayah utara, ada Utama Mandala. Wilayah ini merupakan tempat suci atau tempat para dewa. Di sini pula lah tempat beribadah didirikan. Di bagian tengah, ada zona yang disebut sebagai Madya Mandala. Zona tengah merupakan pemukiman penduduk, di mana rumah-rumah penduduk dibangun berbanjar di sepanjang jalan utama. Sedangkan,  wilayah paling selatan disebut dengan Nista Mandala. Tempat ini adalah zona khusus untuk pemakaman penduduk.

 Keseruan liburan aman #DiIndonesiaAja, khususnya di Desa Penglipuran akan semakin bertambah ketika Anda menyusuri hutan bambu yang luasnya mencapai 45 hektare atau sekitar 40 persen dari luas keseluruhan Desa Penglipuran. Hutan bambu yang mengelilingi desa ini terus dijaga dan dilestarikan sampai saat ini sebagai bentuk pelestarian warisan dari para leluhur dan wujud nyata dalam  menjaga keseimbangan antara manusia dan alam. Masyarakat setempat juga percaya, bahwa hutan bambu ini adalah bagian dari awal sejarah keberadaan mereka. Selain itu, hutan bambu ini juga  bukan hanya berfungsi untuk memperindah saja, namun juga memiliki fungsi sebagai kawasan resapan air. Itulah mengapa, hutan bambu ini juga kerap disebut sebagai hutan pelindung desa.

Seperti desa adat lainnya di Bali, Desa Penglipuran juga memiliki ritual keagamaan yang terus dijalankan hingga saat ini. Salah satu ritual besarnya adalah Ngusaba yang biasa dilakukan untuk menyambut Hari Raya Nyepi. Selain itu, setiap 15 hari sekali, masyarakat di sana juga akan datang ke Pura Penataran untuk bersembahyang. Ritual ini terus dilakukan karena sudah diajarkan oleh para tetua adat dan merupakan ajaran yang diwariskan oleh para leluhur.











 Liburan #DiIndonesiaAja belum lengkap jika belum mencoba kuliner khas dari destinasi yang Anda kunjungi. Nah, di Desa Penglipuran juga ada kuliner unik yang wajib untuk dicoba namanya adalah loloh cemcem dan tipat cantok. Loloh cemcem merupakan minuman khas yang terbuat dari daun cemcem atau daun kloncing yang berkhasiat untuk melancarkan pencernaan. Minuman ini juga dibuat secara tradisional dan dijamin tidak menggunakan pengawet atau pemanis buatan. Untuk makanan, Desa Penglipuran memiliki satu menu andalan yakni tipat cantok. Kudapan yang satu ini merupakan makanan berat yang terdiri dari ketupat dan sayuran rebus yang kemudian disajikan bersama dengan bumbu kacang. Pesona lain yang ditawarkan oleh Desa Penglipuran adalah sebuah festival budaya yang disebut Penglipuran Village Festival. Acara ini biasanya diselenggarakan di akhir tahun dengan rangkaian kegiatan yang beragam, mulai dari parade pakaian adat Bali, Barong Ngelawang, parade seni budaya, dan berbagai lomba lainnya. Setiap agenda ini diadakan, biasanya jumlah wisatawan akan membludak untuk menyaksikan berbagai kegiatan yang memamerkan seni dan budaya khas Bali.


Melihat Budaya Bali Asli di Desa Adat Penglipuran Bangli Bali Reviewed by Admin Jago Wisata on April 10, 2022 Rating: 5

Tidak ada komentar:

All Rights Reserved by Jago Wisata Id © 2022
Powered By Blogger, Share by Jago Wisata

weehh

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.