Top Ad unit 728 × 90

fffffff

Malam Penculikan di Rumah AH Nasution

Malam Penculikan di Rumah AH Nasution - Malam tanggal 30 September 1965 hingga 1 Oktober 1965 merupakan peristiwa yang kelam bagi Bangsa Indonesia. Pada malam itu enam jenderal Angkatan Darat serta satu ajudan diculik dan dibunuh oleh kelompok Gerakan 30 September. Para jenderal itu adalah Jenderal Ahmad Yani, Letjen Suprapto, Mayjen S Parman, Mayjen MT Haryono, Mayjen D I Pandjaitan, Mayjen Sutoyo Siswomiharjo, dan Pierre Tendean.

Hanya satu jenderal yang selamat dari peristiwa berdarah itu. Dia adalah Abdul Haris Nasution atau dikenal dengan AH Nasution. AH Nasution selamat berkat peran dari sang istri Johanna Suniarti dan juga ajudannya, Pierre Tendean. Diselamatkan oleh Istri Istri Jenderal AH Nasution, Johanna Suniarti berperan dalam menyelamatkan suaminya dari penculikan kelompok Gerakan 30 September. Eksekutor Gerakan 30 September dikenali Johanna sebagai pasukan Cakrabirawa berdasarkan seragam yang dipakai. Pasukan Cakrabirawa adalah pasukan khusus pengamanan presiden.

Ketika Cakrabirawa sampai di rumah Nasution di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Johanna menahan pintu kamarnya yang saat itu didatangi oleh Cakrabirawa dan menyuruh Nasution untuk pergi menyelamatkan diri. Meski Cakrabirawa menyerang dengan tembakan, Johanna bertahan dengan menutup pintu dan menahannya, agar suamninya, AH Nasution punya waktu untuk menyelamatkan diri. Hingga akhirnya Nasution berhasil lolos dengan melompati tembok rumahnya. Peran Heroik Pierre Tendean Sosok lain yang berperan dalam selamatnya Nasution dari penculikan adalah ajudannya yang bernama Pierre Tendean.

Dalam peristiwa itu, Pierre Tendean menghadapi Cakrabirawa dan mengaku sebagai AH Nasution. Akibatnya, Pierre gugur dan di bawa ke Lubang Buaya bersama dengan jenderal lainnya. Cerita dari AH Nasution AH Nasution menceritakan bagaimana dia bisa lolos dari penculikan itu. Nasution menyelamatkan diri dengan memanjat tembok samping rumahnya. Namun, sebelumnya ia berusaha untuk kembali masuk ke rumah karena putrinya Ade Irma Nasution tertembak. Usaha itu dicegah oleh istrinya dan memohon agar Nasution menyelamatkan diri. Nasution berhasil lolos meski saat itu rumah telah dikepung oleh Cakrabirawa berkat tumbuhan yang lebat di dekat dinding rumahnya. Saat memanjat tembok samping rumahnya, Nasution berusaha ditembaki oleh Cakrabirawa, namun ia berhasil selamat. Ia juga mendengar salah seorang yang berteriak, "...seseorang melarikan diri di samping."

Setelah itu ia berpindah bersembunyi di belakang tong air yang berada di rumah duta besar Irak. Di persembunyiannya ia tak habis pikir mengapa Cakrabirawa mencoba untuk membunuhnya. Nasution mencoba untuk pergi ke rumah Wakil Menteri Leimena karena berdekatan dengannya. Nasution percaya bahwa Wakil Menteri Leimena tidak akan mengkhianatinya jika ia meminta bantuan untuk menghubungi Presiden Soekarno dan menanyakan mengapa Cakrabirawa berusaha untuk menculiknya. Ia berasumsi bahwa usaha penculikannya saat itu akibat dari fitnah yang didengar presiden sehingga ia didatangi oleh Cakrabirawa.
























Nasution mengaku berulang kali difitnah dalam laporan tidak benar yang diterima Presiden. Namun usaha untuk ke rumah Wakil Menteri Leimena diurungkan karena Nasution berpikir bahwa daerah sekitar masih dikuasai oleh Cakrabirawa. Baca juga: Peran Sarwo Edhi Wibowo dalam Penumpasan G30S Ia memutuskan untuk tetap bersembunyi hingga menunggu pasukanannya datang membantu. Hingga pagi 1 Oktober 1965, Nasution berhasil selamat dan belum menerima laporan terkait peristiwa yang terjadi padanya. Nasution mengaku bersyukur kepada Tuhan dan kepada istrinya yang telah membantunya lolos dari penculikan.[jw]

Malam Penculikan di Rumah AH Nasution Reviewed by Admin Jago Wisata on September 03, 2022 Rating: 5

Tidak ada komentar:

All Rights Reserved by Jago Wisata Id © 2022
Powered By Blogger, Share by Jago Wisata

weehh

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.